Labels

Apa Manfaat Menggendong Bayi?



Bunda, banyak sekali manfaat menggendong untuk bayi. Yang pertama adalah menenangkan, jika bayi rewel, dia akan merasa nyaman dalam pelukan Bunda. Kedua, mengajarkan bayi bergembira, langkah-langkah berirama yang tidak sengaja tercipta saat menggendong, dekapan hangat Bunda, ataupun usapan-usapan lembut pada badannya akan membuat bayi belajar berbahagia. Ketiga, menstimulasi sistem keseimbangan, terutama pada bagian telinga yang bekerja sebagai  sensor keseimbangan tubuh.

Selanjutnya keempat, mengajarkan tentang dunia, karena bayi akan melihat apa yang Bunda lihat saat dalam gendongan. Kelima, belajar bicara, ketika dalam gendongan bayi akan banyak menyimak dan mendengar perkataan yang Bunda ucapkan. Keenam, membantu perkembangan emosi bayi, dengan menggendong bayi akan belajar rasa percaya diri dan mendapat rasa aman yang diberikan oleh Bunda. Terakhir, menggendong dapat menyeimbangkan kehidupan luar rahim, dengan menggendong bayi akan merasa seperti di rahim, tempat hidupnya selama 9 bulan, tentunya Bayi akan merasa nyaman saat digendong Bunda.

Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menggendong si bayi ya Bunda..

-----------------------------------------------------------------------------------------------

What are the Benefits Holding the Baby?

Bunda, hold many benefits for babies. The first is soothing, if the baby is fussy, he would feel comfortable in the arms of the Mother. Second, teach baby happy, rhythmic steps that inadvertently created when holding, warm embrace Mother, or sweep-sweep gently on the body will make the baby learn to be happy. Third, the system stimulates balance, especially on the part of the ear that works as a sensor body balance.

The next four, teaches about the world, because the baby will see what Mother saw while in a sling. Fifth, learn to speak, when the baby carrier will be a lot of listening and hearing the words of the Mother said. Sixth, fostering emotional baby, hold the baby will learn with confidence and get a sense of security given by the Mother. Finally, holding can balance life outside the womb, with carrying a baby would feel like in the womb, where life for 9 months, baby will surely feel comfortable when worn Mother.


So Bunda, there is no reason for not holding the baby right..

Image by: treehouse1977

Apakah tanda lahir pada Bayi itu berbahaya?


Bunda, tidak perlu kuatir untuk masalah ini. Memang beberapa bayi lahir dengan tanda lahir. Tanda berupa bercak ini muncul karena trauma karena lahir, biasanya berupa pelebaran pembuluh darah, serta darah yang tidak matang dan terpisah dari system peredaran darah. Biasanya seiring dengan pertumbuhan anak, tanda lahir akan berangsur menghilang.

Bunda perlu waspada jika tanda lahir membesar sehingga mengganggu fungsi tubuh, seperti menutupi mata. Atau jika tanda lahir tersebut membuat bayi merasa gatal atau nyeri. Atau jika ternyata tanda yang sudah hilang meninggalkan luka jaringan.


Bunda, tanda lahir sendiri ada bermacam-macam jenisnya, yaitu tanda lahir Hemangioma yaitu tanda yang berbentuk parutan kemerahan. Tahi Lalat (Nevus) seperti yang sudah Bunda ketahui tanda kecil berwarna hitam. Lalu ada Mongolian Spot yaitu bercak berwarna biru, biru lebam atau abu-abu. Dan juga ada tanda lahir bernama bercak café-au-lait, dinamakan seperti ini karena tanda lahir ini berwarna coklat muda seperti layaknya kopi susu.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Is that a birthmark on the baby dangerous?

Bunda, do not have to worry about this problem. Indeed, some babies are born with a birthmark. A sign of patches appeared as traumatized by birth, usually a dilation of blood vessels, and blood are not mature and separate from the circulatory system. Usually in line with the growth of the child, birth marks will gradually disappear.

Bunda needs to be wary if enlarged birthmarks that disrupts the function of the body, such as eyes. Or if the birthmark make baby feel itchy or painful. Or if it turns out that sign is gone leaving the wound tissue.

Bunda, birthmark itself there are various kinds, namely the hemangioma birthmark shaped sign grated redness. Dung flies (nevus) as Mother had known little black marks. Then there are patches of Mongolian Spot blue, black and blue or gray. And there are also patches of birthmark called café-au-lait, named like this because of the birthmark brown like coffee milk.

Image by GeoWombats

Kenapa kulit bayi Saya berwarna kuning saat lahir?



Bunda, saat lahir terkadang kulit bayi memang tampak berwarna kuning. Bayi kuning atau istilahnya Jaundice ini umum terjadi, warna kuning pada kulit bayi disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi. Bilirubin adalah senyawa hasil pemecahan sel darah merah, yang dikeluarkan melalui plasenta. Seharusnya bayi bisa mengeluarkannya sendiri disaat lahir, Jika tidak, maka akan terjadi penumpukan Bilirubin di dalam tubuh bayi sehingga terjadi Hiperbilirubin.Bayi bisa dikatakan mengalami Jaundice jika dalam usia kurang dari 24 jam, kadar bilirubinnya 12 mg/dl. Untuk kadar bilirubin 12 mg/dl, dianggap normal jika bayi sudah berusia 3 hari.

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya bilirubin. Pertama, biasanya terjadi pada bayi yang lahir prematur, karena pada kondisi tersebut bayi belum siap mengekskresi bilirubin dengan efektif. Kedua, bayi yang sulit menyusu atau ASI bunda belum keluar sehingga menyebabkan kekurangan cairan. Ketiga, bayi yang mengalami kelainan hati sehingga tidak bisa memecah sel darah merah. Penyebab yang keempat adalah bayi yang mempunyai rhesus darah berbeda dengan bundanya, antibodi yang dihasilkan sang bunda menghancurkan sel darah merah bayi hingga menyebabkan naiknya kadar bilirubin dalam darah bayi.

Bagaimana cara terapi untuk bayi kuning?



Untuk penjelasan mengenai penyebab bayi kuning, bunda bisa cek disini Kenapa kulit bayi Saya berwarna kuning saat lahir?.

Ada beberapa cara terapi yang bunda bisa lakukan untuk menangani bayi kuning, sebagai berikut:

Sinar matahari
Jika keadaan bayi kuning dalam batas normal, bunda bisa lakukan terapi ini. Lakukan penjemuran bayi selama setengah jam dengan posisi yang diubah-ubah. Hindari posisi bayi melihat langsung ke arah matahari karena bisa merusak matanya. Waktu yang pas untuk menjemur antara pukul 07:00 sampai 09:00.

Menyusui bayi
Bilirubin bisa pecah jika bayi banyak mengeluarkan feses dan urin. Oleh karena itu, bayi butuh cukup asupan ASI untuk mempelancar pencernaannya. Pemberian asi harus dalam pengawasan dokter karena bayi bisa mengalami breast milk jaundice. Bila ini terjadi, bunda justru dilarang menyusui bayi hingga kadar bilirubinnya kembali normal.

Sinar biru
Terapi sinar biru diberikan pada bayi jika di usia 2 hari kadar bilirubin diatas 15 mg/dl atau setelah 3 hari mencapai 18 mg/dl. Sinar biru akan merubah bilirubin menjadi senyawa yang larut dalam air sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh bayi. Bayi diletakkan di bawah lampu yang memancarkan spektrum cahaya biru dengan panjang gelombang tertentu ukurannya sekitar 450 nanometer. Lama bayi menjalani terapi tergantung kadar bilirubin, yang biasanya dilakukan 2 sampai 4 hari. Jika kadar bilirubinnya kurang dari 12-15 mg/dl, terapi dilakukan 2 sampai 3 hari. Jika lebih dari 12 sampai 15 mg/dl, dilakukan terapi antara 3 sampai 4 hari.

Pemberian obat
Phenobarbital dan luminal adalah obat yang bisa meningkatkan pengikatan bilirubin di sel-sel hati. Selain itu ada obat yang mengandung plasma atau albumin untuk mengurangi timbunan bilirubin dan mengangkut bilirubin ke hati. Biasanya pemberian obat ini bersamaan dengan penyinaran.

Transfusi darah
Bila kadar bilirubin terus meningkat hingga mencapai kadar 20 mg/dl, sudah menjalani penyinaran tapi tidak menunjukkan penurunan bilirubin, perlu dilakukan transfusi darah pada bayi. Kelebihan bilirubin bisa menumbulkan kerusakan sel saraf otak.

Bolehkan memberikan empeng pada si kecil?



Bunda, empeng atau istilah lainnya adalah dot / pacifier, sebagian bayi sangat tergantung pada benda ini. Sampai saat ini manfaat empeng masih menjadi perdebatan di kalangan ahli, ada yang pro dan kontra. Agar adil, kita sampaikan alasan dari kubu yang pro dan yang kontra terhadap empeng.

Pro:
Empeng dapat melindungi bayi dari SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) yaitu sindrom kemaitan mendadak pada bayi, karena dengan empeng membuat jalur nafas tetap terbuka. Empeng dapat menenangkan bayi yang rewel. Empeng dapat menjadi pengalih perhatian bayi sejenak, misalnya ketika imunisasi. Menghentikan kebiasaan menghisap empeng lebih mudah dibandingkan kebiasaan menghisap jari.

Kontra:
Jika diberikan sejak awal, empeng dapat mempengaruhi cara bayi menyusui. Bayi juga akan sangat tergantung pada empeng, tertutama saat menginginkan rasa nyaman sebelum tidur. Pemakaian empeng dalam jangka panjang, dapat mempengaruhi dan mengakibatkan masalah gigi-geligi. Kebiasaan mengempeng sampai usia diatas 1 tahun dapat menghambat pertumbuhan gigi depan atau bahkan tumbuh tidak normal.

Bagaimana cara melepaskan empeng dari si kecil?



Bunda, sebenarnya si usia 6 sampai 9 bulan, kebanyakan bayi seudah bisa merangkak dan tertarik dengan macam-macam benda disekelilingnya. Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda tak tertarik lagi pada empengnya, jangan diberikan lagi. Cara lain, cabut empeng saat mau tidur di malam hari, alihkan perhatiannya pada aktivitas lain seperti membaca buku cerita. Terakhir, bunda bisa lakukan dengan cara membuat empeng jadi tidak nyaman lagi, bisa dilakukan dengan memberikan lobang pada empengnya. 

Seberapa penting imunisasi untuk bayi?



Bunda, meskipun bayi dilahirkan dengan sistem imunitas, pada awal hidupnya baru sebagian yang berkembang. Oleh karena itu bayi sangat rentan terhadap infeksi dan penyakit. Selain memberikan ASI eksklusif, imunisasi adalah salah satu jalan untuk melindunginya dari berbagai jenis virus dan penyakit.

Imunisasi adalah pemberian suntikan vaksin yang berisi antigen aktif atau inaktif yang berasal dari mikroorganisme atau racun yang dilemahkan. Pemberian vaksin ini bertujuan untuk memunculkan kekebalan tubuh secara alamiah untuk melawan kuman yang menyerang tubuh si bayi. Imunisasi yang wajib diantaranya, imunisasi BCG, Hepatitis B, Polio, DPT dan campak, Untuk imunisasi, harus dilakukan sesuai jadwal dan jumlah pengulangannya. Jika tidak, manfaat yang didapat tidak maksimal.