Home » , , » Bagaimana cara terapi untuk bayi kuning?

Bagaimana cara terapi untuk bayi kuning?



Untuk penjelasan mengenai penyebab bayi kuning, bunda bisa cek disini Kenapa kulit bayi Saya berwarna kuning saat lahir?.

Ada beberapa cara terapi yang bunda bisa lakukan untuk menangani bayi kuning, sebagai berikut:

Sinar matahari
Jika keadaan bayi kuning dalam batas normal, bunda bisa lakukan terapi ini. Lakukan penjemuran bayi selama setengah jam dengan posisi yang diubah-ubah. Hindari posisi bayi melihat langsung ke arah matahari karena bisa merusak matanya. Waktu yang pas untuk menjemur antara pukul 07:00 sampai 09:00.

Menyusui bayi
Bilirubin bisa pecah jika bayi banyak mengeluarkan feses dan urin. Oleh karena itu, bayi butuh cukup asupan ASI untuk mempelancar pencernaannya. Pemberian asi harus dalam pengawasan dokter karena bayi bisa mengalami breast milk jaundice. Bila ini terjadi, bunda justru dilarang menyusui bayi hingga kadar bilirubinnya kembali normal.

Sinar biru
Terapi sinar biru diberikan pada bayi jika di usia 2 hari kadar bilirubin diatas 15 mg/dl atau setelah 3 hari mencapai 18 mg/dl. Sinar biru akan merubah bilirubin menjadi senyawa yang larut dalam air sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh bayi. Bayi diletakkan di bawah lampu yang memancarkan spektrum cahaya biru dengan panjang gelombang tertentu ukurannya sekitar 450 nanometer. Lama bayi menjalani terapi tergantung kadar bilirubin, yang biasanya dilakukan 2 sampai 4 hari. Jika kadar bilirubinnya kurang dari 12-15 mg/dl, terapi dilakukan 2 sampai 3 hari. Jika lebih dari 12 sampai 15 mg/dl, dilakukan terapi antara 3 sampai 4 hari.

Pemberian obat
Phenobarbital dan luminal adalah obat yang bisa meningkatkan pengikatan bilirubin di sel-sel hati. Selain itu ada obat yang mengandung plasma atau albumin untuk mengurangi timbunan bilirubin dan mengangkut bilirubin ke hati. Biasanya pemberian obat ini bersamaan dengan penyinaran.

Transfusi darah
Bila kadar bilirubin terus meningkat hingga mencapai kadar 20 mg/dl, sudah menjalani penyinaran tapi tidak menunjukkan penurunan bilirubin, perlu dilakukan transfusi darah pada bayi. Kelebihan bilirubin bisa menumbulkan kerusakan sel saraf otak.

Written by : Tanya Bunda Team - About Me

Sharing mengenai semua hal yang berkaitan dengan Bunda, mulai dari Bunda yang sedang hamil, menyusui, ataupun yang anaknya sudah sekolah. Apapun bisa di share disini, kita sama-sama belajar.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger news